Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Heboh Venus : Jelang Akhir Transit, Venus Tinggal Secuil

Rabu, 06 Juni 2012
EDUCATION SUN ONLINE
Jelang Akhir Transit, Venus Tinggal Secuil
Yunanto Wiji Utomo | A. Wisnubrata | Rabu, 6 Juni 2012 | 17:35 WIB
Menjelang akhir transit, Venus terlihat tinggal secuil. Foto diambil dari pengamatan di Planetarium Jakarta menggunakan kamera Nikon D 3000. (Foto : Ilham Muslim/HAAJ)***
TERKAIT:
JAKARTA, KOMPAS.com - Mengamati proses Transit Venus dari awal hingga akhir, maka pergerakan planet ini pun bisa terlihat jelas, beserta fenomena yang menyertainya.
Dari Planetarium Jakarta, Transit Venus teramati pertama kali oleh Ilham Muslim, anggota Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ) sekitar pukul 06.25 WIB. Saat itu, Venus sudah ada di piringan Matahari.
Transit Venus terbagi menjadi beberapa tahap. Pada kontak I dan II, venus mulai memasuki piringan Matahari. Tahap ini tak terlihat dari pengamatan di Jakarta sebab Matahari belum terbit.
Puncak transit terlihat jelas dari planetarium. Puncak fenomena yang juga sering disebut Gerhana Venus ini terlihat jelas dan berhasil diabadikan pada pukul 09.25 WIB.
Menjelang akhir transit, ada fenomena menarik. Venus yang tadinya tampak sebagai bintik bulat kecil perlahan seperti terpotong. Pada foto di atas, terlihat bahwa Venus tinggal secuil saja.
Saat Venus tinggal secuil adalah tahapan antara kontak III dan IV. Kontak III adalah saat Venus berada di tepi piringan Matahari, hendak meninggalkan Matahari. Kontak IV ialah saat Venus tepat meninggalkan Matahari.
Mengapa hanya secuil Venus yang terlihat? Sebabnya, sebagian Venus sudah meninggalkan Matahari. Bagian itu tak terlihat karena filter yang dipakai dalam pencitraan adalah filter cahaya tampak.
Berdasarkan pengamatan di Jakarta, Transit Venus resmi berakhir sekitar pukul 11.47 WIB. Di Planetarium Jakarta, berakhirnya Transit Venus disambut perasaan lega. Kesabaran menunggu terbayar oleh pengalaman pengamatan dan dokumentasi yang memuaskan.***

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ditemukan Blok DNA Ketujuh dan Kedelapan

Selasa

26 Juli 2011

EDUCATION SUN ONLINE

Ditemukan Blok DNA Ketujuh dan Kedelapan

Tri Wahono | Selasa, 26 Juli 2011 | 13:50 WIB

Ilustrasi

KOMPAS.com, EDUCATION SUN ONLINE - Para peneliti di University of North Carolina-Chapel Hill menemukan dua blok kimia baru pada DNA manusia. Penelitian lebih lanjut akan dilakukan untuk menjawab pertanyaan seputar fungsi dari blok ketujuh dan kedelapan tersebut.

Selama beberapa dekade, pelajaran Biologi selalu mengajarkan para siswa tentang empat huruf yang mewakili blok kimia DNA yaitu ATGS, kependekan dari adenine, thymine, guanine, dan cytosine. Huruf tersebut kemudian bertambah seiring ditemukannya blok kelima 5 methylC pada 1948, dan blok keenam 5-hydroxymethylC pada 2009. Kini blok baru kembali ditemukan sehingga total blok DNA manusia diketahui berjumlah delapan.

Yi Zhang, profesor biokimia dan biofisika UNC yang mengetuai penelitian menjelaskan, dua blok baru ini dinamai 5-formylcytosine dan 5-carboxylcytosine . Keduanya sebenarnya adalah versi dari cytosine yang telah dimodifikasi dengan protein Tet, entitas molekuler yang berfungsi dalam demetilasi dan pemrograman ulang sel punca.

Penemuan ini diharapkan dapat membantu penelitian sel punca yang bisa memprogram ulang sel dewasa sehingga mampu bertindak layaknya sel punca. "Sebelum kita bisa memahami inti dari penemuan ini, kita harus mencari tahu fungsi dua blok baru ini," kata Zhang. "Karena kedua blok ini mewakili tahap menengah dalam proses demetilasi, keduanya bisa jadi berperan penting dalam pemrograman ulang sel dan penelitian sel kanker, yang sama-sama melibatkan demetilasi DNA."

Dua blok yang baru ditemukan ini tidak banyak diketahui karena sangat mirip. Kehadirannya hanya akan mengubah tampilan DNA, tapi tidak mengubah fungsi dan posisinya. Temuan ini dipublikasikan di jurnal Science pada 21 Juli 2011. (National Geographic Indonesia/Ni Ketut Susrini)***

Source : Kompas.com, Selasa, 26 Juli 2011

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Keragaman Spesies Mekongga Memukau Dunia

Selasa, 26 Juli 2011

EDUCATION SUN ONLINE

Keragaman Spesies Mekongga Memukau Dunia

Mohamad Final Daeng | Tri Wahono | Selasa, 26 Juli 2011 | 15:40 WIB

Sejumlah fauna eksotis yang ditemukan di Pegunungan Mekongga, Sulawesi Tenggara.(LIPI)***

TERKAIT:

KENDARI, EDUCATION SUN ONLINE — Tim peneliti dari University of California-Davis, Amerika Serikat, terpukau dengan beragamnya keanekaragaman hayati yang mereka temukan di Pegunungan Mekongga, Sulawesi Tenggara. Dari hasil penelitian sementara, tim tersebut menyimpulkan bahwa Pegunungan Mekongga merupakan salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia.

"Selama penelitian di Mekongga, kami menyaksikan keanekaragaman (hayati) yang luar biasa," kata Professor Lynn Kimsey, Sabtu (23/7/2011). Lynn merupakan salah satu ahli entomologi (serangga) yang selama sebulan terakhir melakukan penelitian bersama tim dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di Pegunungan Mekongga.

Lynn menambahkan, selama meneliti di pegunungan yang terletak di Kabupaten Kolaka dan Kolaka Utara, Sultra, itu ia berhasil mengumpulkan 100.000 sampel serangga. Dari jumlah itu, Lynn memprediksi separuhnya merupakan jenis baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Direktur Bohart Museum UC-Davis tersebut juga menambahkan, dibandingkan beberapa tempat yang pernah ditelitinya, seperti Cile, Panama, Papua, dan Australia, serangga-serangga yang ditemukan di Mekongga memiliki karakter unik. "Misalnya, kami menemukan lebah raksasa terbesar di dunia (sepanjang 4 cm) yang tak ditemukan di tempat lain," ujarnya.

Selama sebulan terakhir, tim gabungan LIPI dan UC-Davis ini melakukan penelitian lanjutan di Pegunungan Mekongga dalam kerangka International Cooperative Biodiversity Group-Indonesia yang telah berlangsung sejak 2009. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendata keanekaragaman hayati Pegunungan Mekongga dan melihat prospek flora dan fauna yang bisa dimanfaatkan untuk obat-obatan, sumber energi, ataupun penanganan hama penyakit.

Selain Lynn, terdapat dua ahli lainnya dari UC-Davis, yakni Bob Kimsey (entomologi) dan Alan Thomas Hitch (ekologi vertebrata). Adapun tim dari LIPI terdiri dari 18 ahli flora dan fauna, seperti ahli mamalia, tumbuhan, reptil, burung, dan ikan, yang salah satu pemimpin timnya adalah ahli botani LIPI, Elizabeth A Widjaja.(Kompas.com)***

Source : Kompas.com, Selasa, 26 Juli 2011

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Remaja Sangat Beresiko Menderita Anemia : Remaja dan Anemia

Jumat, 8 Juli 2011

EDUCATION SUN ONLINE

Remaja dan Anemia

Lusia Kus Anna | Kamis, 17 Juni 2010 | 08:09 WIB

shutterstock

TERKAIT:

EDUCATION SUN ONLINE - Remaja sangat beresiko menderita anemia khususnya kurang zat besi. Diperkirakan 25 persen remaja Indonesia mengalami anemia. Meski tidak menular namun anemia sangat berbahaya karena bisa memengaruhi derajat kesehatan calon bayinya kelak.

"Bila sejak remaja anemia, saat hamil dan melahirkan bayinya juga akan ikut anemia. Padahal zat besi sangat penting untuk perkembangan otak. Akibatnya akan lahir bayi-bayi dengan kecerdasan di bawah rata-rata," papar dr.Soedjatmiko, Sp.A (K), dalam seminar mengenai kesehatan remaja di Jakarta (16/6).

Anemia terjadi bila jumlah sel darah merah berkurang. Dengan berkurangnya hemoglobin atau darah merah tadi, tentu kemampuan sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh berkurang. Akibatnya, tubuh kita kurang mendapat pasokan oksigen, yang menyebabkan tubuh lemas dan cepat lelah.

Anemia defisiensi besi dapat terjadi karena sejak bayi sudah anemia, infeksi cacing tambang, kurangnya asupan zat besi karena makanan yang kurang mengandung protein hewani, serta proses menstruasi pada remaja putri.

"Anemia harus dihilangkan agar tidak berjalan terus menerus dan menjadi lingkaran setan," kata Soedjatmiko.

Selain pemberian tablet zat besi, orang yang anemia dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi, seperti daging. Pada anemia yang lebih berat, tindakan yang diambil bisa berupa transfusi darah atau pemberian obat yang dapat merangsang produksi sel darah merah.(Kompas.com)***

Source : Kompas.com, Jumat, 8 Juli 2011

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pembahasan RUU Pendidikan Kedokteran

Senin, 27 Juni 2011

EDUCATION SUN ONLINE

Pembahasan RUU Pendidikan Kedokteran

Kemdiknas: Kami? Tak Ada Masalah!

Indra Akuntono | Inggried | Senin, 27 Juni 2011 | 14:22 WIB

shutterstock

ILUSTRASI

TERKAIT:

JAKARTA, EDUCATION SUN ONLINE - Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal menjamin tidak ada masalah antarkementerian terkait diskorsnya rapat pembahasan rancangan Undang-undang (RUU) Pendidikan Kedokteran. Ia menjelaskan, diskorsnya rapat lebih karena alasan Komisi X DPR RI kesulitan jika RUU ini dibahas lintas komisi. Hal ini mengingat posisi Menteri Kesehatan yang menjadi leading sector dalam RUU Pendidikan Kedokteran adalah mitra kerja dari Komisi IX.

"Sebetulnya kerjasama diantara kita (Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Keuangan dan Menteri Negara dan Pendayagunaan Aparatur Negara) tidak ada masalah. Tapi, ini dari DPR, karena biasanya RUU itu dibahas antara komisi dengan mitranya. Tadi mereka (DPR) menyampaikan, kesulitan jika diminta lintas komisi. Artinya, Komisi X itu mitra kerjanya adalah Kemdiknas dan Menkes itu bermitra dengan Komisi IX," kata Fasli, Senin (27/6/2011), di Gedung DPR RI, Jakarta.

Selain menegaskan kerjasama antartim tetap berjalan baik, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) juga tidak mempermasalahkan siapapun yang akan memimpin RUU Pendidikan Kedokteran ini.

"Dari sisi konten, persiapan dan kerjasama antartim kita tak ada masalah. Siapa pun yang akan menjadi leading sector, kita tak masalah. Hanya kompleksitas dari legal prosesnya saja yang menetapkan komisi berapa dan dengan siapa membahasnya," tegasnya.

Meski begitu, ia mengatakan, semua subtansi mengenai Pendidikan Kedokteran sudah siap untuk dibahas berikut dengan jaminan akan pemerataan Pendidikan Kedokteran dan perhatian kepada anak-anak berprestasi dengan memberikan beasiswa Pendidikan Kedokteran.

"Semua subtansi kita sudah masuk, kemudian kita juga sepakat akan memberikan perhatian kepada anak-anak di daerah dengan memberikan beasiswa dan lain-lain. Yang pasti, keadilan untuk mendapatkan akses Pendidikan Kedokteran ini kita jamin," katanya.

"Kita siapkan beasiswa Super Bidik Misi dan pemerataan akan ketersediaan fakultas kedokteran di seluruh Indonesia serta bagaimana penjaminan mutu sehingga pendidikan ini melahirkan kompetensi yang sama. Itu penting dan pokok utama dari UU Pendidikan Kedokteran ini," tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, rapat pembahasan RUU Pendidikan Kedokteran berjalan alot karena adanya perdebatan siapa yang akan menjadi leading sector RUU ini, apakah Kementerian Kesehatan atau Kementerian Pendidikan.(Kompas.com)***

Source : Kompas.com, Senin, 27 Juni 2011

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BNN: 5 Juta Pengguna Narkoba di Indonesia

Senin, 27 Juni 2011

EDUCATION SUN ONLINE

Hari Anti Narkotika Internasional

BNN: 5 Juta Pengguna Narkoba di Indonesia

Kistyarini | Minggu, 26 Juni 2011 | 11:24 WIB


ADI DWIJAYADI

TERKAIT:

JAKARTA, EDUCATION SUN ONLINE — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memimpin pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekusor Narkotika (P4GN) 2011-2015.

Pada tahun 2010, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,21 persen atau sekitar 4,02 juta orang. Pada tahun 2011, prevalensi penyalahgunaan meningkat menjadi 2,8 persen atau sekitar 5 juta orang.

Hal itu dikemukakan oleh Presiden Yudhoyono saat meluncurkan Jakstranas P4GN di Lapangan Silang Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (26/6/2011), bertepatan dengan peringatan Hari Antinarkotika Internasional.

"Saya instruksikan BNN di depan," katanya.

Menurut Kepala Negara, ia juga telah menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk mendukung tekat BNN mewujudkan Indonesia Bebas Narkotika pada 2015.

Ia menilai bila semua pihak memberikan komitmen dan kerja keras bersama, Indonesia akan berhasil menghentikan dan mencegah kejahatan narkotika yang berpotensi merusak generasi muda, karakter dan fisik masyarakat, serta dalam jangka panjang merusak daya saing bangsa.

Sementara itu, menurut Kepala BNN Gories Mere, survei prevalensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia oleh BNN menunjukkan semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Dalam survei BNN sejak tahun 2009, prevalensi penyalahgunaan narkoba pada tahun 2009 adalah 1,99 persen dari penduduk Indonesia berumur 10-59 tahun atau sekitar 3,6 juta orang.

Pada tahun 2010, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,21 persen atau sekitar 4,02 juta orang. Pada tahun 2011, prevalensi penyalahgunaan meningkat menjadi 2,8 persen atau sekitar 5 juta orang.

Ia menyebut hal itu sebagai suatu fenomena gunung es, yang bisa meningkat dari tahun ke tahun dan menilai kalangan pelajar sebagai suatu kelompok yang paling rentan.

Gories juga menyebutkan adanya jaringan peredaran narkotika internasional yang beroperasi di Indonesia, antara lain sindikat dari Iran, Nigeria, India, China, dan Malaysia, termasuk yang melibatkan WNI. Beberapa di antaranya telah diungkap oleh aparat yang berwenang.

Namun, ia mengakui, upaya dan komitmen bersama terus dibutuhkan untuk melindungi Indonesia dari kejahatan narkotika.(Kompas.com)***

Source : Kompas.com, Minggu, 26 Juni 2011

Ada 10 Komentar Untuk Artikel Ini.

·

Ozzy

Senin, 27 Juni 2011 | 15:56 WIB

Tumben suruh orang lain yang di depan, gak diri sendiri.. hehehe.. Takut ingkar janji ya..

Tanggapi Komentar

·

Bimo Dwi Hanggoro

Senin, 27 Juni 2011 | 08:08 WIB

memberantas narkoba bukan dengan cara menangkap, mengadili, dan menghukum para pedagang dan pemakainya. itu bullshit dan buang2 waktu. ditambah lagi aparat yang dipercaya untuk memberantas narkoba seperti polisi juga ikut terlibat didalam peredaran narkoba di Indonesia. cara yang baik untuk mengurangi peredaran narkoba ialah dengan cara merubah pola pikir masyarakat Indonesia dan buka lapangan kerja yang banyak sehingga orang2 yang nganggur itu tidak terpikir untuk berdagang narkoba.

Tanggapi Komentar

·

Eghoz

Senin, 27 Juni 2011 | 07:14 WIB

5 Juta Pengguna Narkoba di Indonesia, artinya 5 Juta orang dengan sadar merusak diri sendiri. jadi apakah kita mau mengurusi orang yang dengan akal sehatnya merusak dirinya sendiri????????...........

Tanggapi Komentar

·

Andi Hariyadi

Minggu, 26 Juni 2011 | 21:21 WIB

Bom narkoba terus menghujani Indonesia, ini sangat serius dan segera selamatkan anak-anak kita

Tanggapi Komentar

o

harjo bejo

Senin, 27 Juni 2011 | 16:00 WIB

iya, sudah parah,benar2 parah..Peredaran narkoba di Indonesia sudah parah,di zaman orba pimpinan Alm Suharto,peredaran anrkoba & senjata api illegal tidak separah sekarang,rasanya aman2 saja..tapi semenjak pimpinan presiden2 sesudahnya, peredarana narkoba & senjata api illegal , tindakan criminal semakin parah.kenapa pemerintah Indonesia tidak meniru tindakan hukum Malaysia dan singapura..kalau pemeintah tidk tegas, tinggal tunggu saatnya Indonesia akan menjadi seperti Negara mexiko, waspadalah,tegaslah,…

Tanggapi Komentar

·

Aik212

Minggu, 26 Juni 2011 | 21:21 WIB

Kalo pengedarnya tertangkap terus dihukum pancung...masih ada yang berani mengedarkan narkoba lagi tidak yaa...

Tanggapi Komentar

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

9 Provinsi Berstatus Kesehatan Buruk

Jumat, 10 Juni 2011

EDUCATION SUN ONLINE

9 Provinsi Berstatus Kesehatan Buruk

JAKARTA, EDUCATION SUN ONLINE - Sembilan provinsi masih berstatus kesehatan buruk. Pemerintah akan adakan pertemuan dengan semua provinsi tersebut guna memperkuat komitmen pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium serta menyinergikan kebijakan kesehatan pemerintah pusat dan daerah.

Ada sembilan provinsi yang harus segera memperbaiki kondisi kesehatan masyarakatnya, yakni Nanggroe Aceh Darussalam, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Gorontalo, Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

”Baru saja Kementerian Kesehatan mengadakan pertemuan dengan pimpinan daerah di Nusa Tenggara Barat dan akan ada pertemuan dengan pemerintah di daerah-daerah lain,” ujar Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dalam temu media, Jumat (1/10).

Masalah kesehatan yang dihadapi antara lain gizi buruk, gizi kurang, angka kematian ibu, serta angka kematian bayi dan anak. Penyakit yang masih menjadi masalah adalah HIV/AIDS, malaria, dan tuberkulosis. Penyakit-penyakit yang masih ditemui di provinsi-provinsi tersebut yang sudah jarang ditemui di provinsi lain antara lain adalah patek dan cacingan. Kendala yang ada adalah kurangnya akses ke layanan kesehatan dan sumber daya manusia.

Endang mengatakan bahwa untuk daerah-daerah itu perlu model kebijakan berbeda. Dia mencontohkan, pembangunan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). ”Di Papua penduduk tersebar di daerah yang amat luas dan medan geografis sulit. Akan diupayakan ada tim kesehatan keliling dengan peralatan dan tenaga lebih lengkap. Program tahun 2011 akan diperbaiki dan dipertajam,” ujar Endang.

Pemerintah akan memenuhi ketersediaan tenaga kesehatan dengan memberikan beasiswa kepada dokter spesialis dengan ikatan dinas. Saat ini ada 45 dokter penerima beasiswa. (INE)***

Source : Kompas, Sabtu, 2 Oktober 2010 | 04:10 WIB

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS